Sebanyak 305 jemaah calon haji Kabupaten Kubu Raya dilepas secara resmi oleh penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Odang Prasetyo di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Kamis (19/7). Terdiri atas 145 jemaah pria dan 160 jemaah wanita, JCH Kubu Raya tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 11 bersama JCH Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Sekadau, dan Kabupaten Kapuas Hulu dengan 3 personel pendamping dari Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD). Menurut rencana, jemaah akan berangkat dari Asrama Haji Kota Pontianak menuju Embarkasi Batam pada 29 Juli mendatang. Dilanjutkan ke Makkah sehari setelahnya.
\“Pada musim haji tahun 2018 ini ada 307 jemaah calon haji. Namun 2 orang mutasi ke kloter 13 sehingga tinggal 305 orang. Total rombongan di kloter 11 sebanyak 445 orang, satu pesawat,” ujar Odang menjelaskan.
\Odang mengatakan ibadah haji sangat memerlukan kesiapan fisik, mental, dan pengetahuan tentang rangkaian pelaksanaannya. Karena itu, dirinya berpesan agar jemaah menjaga kesehatan dan tepat mengelola waktu serta kegiatan. Hal itu agar stamina jemaah tidak terkuras sebelum waktunya. Jangan sampai, ujar dia, kondisi kesehatan dan mental menurun justru ketika rangkaian kegiatan ibadah sedang mencapai puncaknya.
\“Jadi harus pandai mengelola waktu karena pada prinsipnya ibadah haji ini ibadah fisik. Jemaah harus bisa membedakan mana yang rukun, wajib, dan sunah haji. Jangan dibalik-balik. Jemaah harus pandai mengatur waktu dan fisik sehingga bisa berjalan dengan lancar,” pesan Odang.
\Secara khusus Odang meminta jemaah untuk tidak khawatir terkait fasilitas di Tanah Suci. Ia memastikan penginapan jemaah sangat representatif. Begitu pula untuk konsumsi yang mendapat bantuan dari pemerintah. Terlebih pada musim haji ini jemaah Kubu Raya juga mendapat bantuan uang saku sebesar Rp 1 juta dari Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.
\“Uang satu juta rupiah jika ditukar uang riyal mungkin tidak seberapa. Tapi inilah bentuk perhatian dari pemerintah daerah terhadap jemaah calon haji. Begitu juga terkait konsumsi, jemaah ditanggung penuh selama 9 hari di Madinah, 3 hari di Mina, sehari di Arafah, dan sehari di Muzdalifah. Adapun selama 19 hari di Makkah pemerintah menanggung konsumsi jemaah hingga 14 hari. Jadi hanya 5 hari saja jemaah harus mandiri,” papar Odang.
Odang menambahkan, bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kubu Raya juga mencakup biaya konsumsi selama di Embarkasi Batam dan biaya transportasi lokal.
“Yang seharusnya ditanggung jemaah sudah dibayar oleh pemerintah daerah. Kita melihat betapa rumitnya mencari makan di Embarkasi Batam. Karena itu kita melakukan kerja sama dengan jasa katering yang ditanggung oleh pemerintah daerah,” ujar Odang.
Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten kubu Raya, Ismail Kasim, mengatakan rute ibadah haji jemaah Kubu Raya dimulai dari Makkah untuk melakukan rangkaian ibadah haji. Usai ritual Wuquf dan Tawaf Ifadah, baru bergeser ke Madinah untuk ziarah dan melaksanakan Arbain atau salat fardu empat puluh waktu.
“Dari 305 jemaah Kubu Raya, jemaah tertua atas nama Juna Burce asal Kecamatan Sungai Raya dengan usia 92 tahun. Kemudian jemaah termuda yaitu Badaruddin dari Sungai kakap dengan usia 28 tahun,” kata Ismail.
Perwakilan JCH Kubu Raya, Suprapto, mengapresiasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya dan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang dinilainya sangat komit memfasilitasi jemaah haji. Selain bimbingan intensif dalam bentuk manasik dari Kantor Kemenag, Suprapto juga memuji pemerintah daerah yang mendukung moril dan materiil.
\“Terutama dukungan materil yang sudah diterima seluruh jemaah. Mulai dari perlengkapan seperti pakaian hingga bantuan dana transport lokal, uang saku, dan konsumsi di Embarkasi Batam. Kita harus berterima kasih kepada pemerintah daerah. Mudah-mudahan Kubu Raya menjadi daerah yang masyarakatnya punya ketakwaan tinggi,” ucap Suprapto. (rio)
Last Update: Jul 19, 2018 / 14:42 PM